Surabaya – Tertahannya pendistribusian gula impor yang tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya awal pekan ini, terkait adanya kebijakan pemerintah provinsi Jawa Timur, sangat disayangkan oleh komunitas pergulaan di Jatim.
Pasalnya, selain cara tersebut kurang tepat dan salah alamat, penyimpanan gula impor yang tertahan di gudang pelabuhan juga dipastikan akan menimbulkan biaya (cost of money) yang tidak murah. Sehingga harga gula impor dipasaran nantinya bukannya semakin murah tapi justru membengkak akibat timbulnya biaya penyimpanan.
Adig Suwandi, Sekretaris Perusahaan PTPN XI mengatakan, sangat memahami upaya Pemprov Jatim untuk membuat konsumen lebih nyaman dengan mendapatkan harga gula murah. Namun sangat disayangkan kalau cara yang dilakukan adalah menahan gula impor yang masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
“Masalahnya, sejak 1998 harga gula telah diserahkan kepada mekanisme pasar, negara dan pemerintah daerah praktis kehilangan kendali untuk mengaturnya. Kalau negara dan pemprov menginginkan harga rendah, hanya ada satu mekanisme yang dapat ditempuh, yakni membelinya di pasar dengan harga sesuai hukum ekonomi. Kemudian menjualnya ke konsumen dengan harga berapa pun dikehendaki,” katanya.
Selain itu pemerintah juga harus berani menyubsidi harga untuk kelompok miskin dan kurang beruntung. Karena selama negara dan pemprov tidak mempunyai stok yang dapat dilepas setiap saat, praktis harga akan bergerak sesuai mekanismenya sendiri.
Saat ini 10.000 ton gula eks impor PTPN X masih tertahan di gudang sejak bongkar muat awal pekan ini. Sehingga belum dapat diperdagangkan. Padahal, impor gula merupakan kebijakan nasionak menyusul turunnya produksi gula tahun 2009 dan kemungkinan terjadinya defisit stok.
Kondisi semacam ini dikhawatirkan juga bakal dialami PTPN XI yang juga mengimpor gula dengan jadwal kedatangan mulai pekan I Maret 2010. Bagi PTPN X dan XI selaku pengimpor gula, sulit memenuhi harapan pemprov untuk dapat menjual gula dengan harga di bawah Rp. 9.000 per kg, mengingat saat membelinya dari pasar global sudah mencapai USD 822 per ton CIF (harga sampai pelabuhan negara tujuan).
“Saya khawatir Gubernur Soekarwo mendapat masukan keliru dari stafnya, khususnya, terkait pemahaman terhadap mekanisme pasar dan stok yang ada,” tukas Adig.
Selain gula impor yang masuk melalui Tanjung Perak tidak hanya untuk Jatim, pelabuhan itu sendiri adalah milik nasional dan bahkan terbuka untuk perdagangan internasional. Artinya, sebagai pintu masuk selayaknya juga memikirkan kebutuhan daerah di luar Jatim.
Lebih lanjut dikatakan Adig, kebijakan melarang masuknya gula impor ini bisa menjadi preseden buruk menyangkut kepatuhan pemprov terhadap pusat. “Kalau cara ini diteruskan dapat memberikan inspirasi kepada kabupaten/kota untuk menolak kebijakan provinsi yang dipersepsikan secara sempit tidak sesuai kepentingan daerah. Ini sangat berbahaya bagi negara kesatuan Republik Indonesia,” tuturnya.
Bahkan ditambahkan Adig, tidak ada untungnya PTPN X dan XI mengimpor gula. Tetapi karena ini merupakan tugas negara melalui Kementerian Perdagangan demi kepentingan nasional terjaganya atas stok dalam batas-batas wajar, maka impor tersebut dilakukan.
Sejak awal PTPN X dan XI sudah tahu bahwa impor sekarang berisiko besar mengingat harga gula global yang sangat tinggi dan saat bersamaan banyak negara melakuka tindakan serupa sementara stok dunia terbatas.
Pemprov sebaiknya jangan over-confident atas stok gula yang ada di Jatim. Pasalnya, dalam kebijakan ekonomi terbuka seperti sekarang, gula bisa saja mengalir ke daerah lain yang harganya lebih tinggi.
“Siapa bisa jamin bahwa gula Jatim tidak masuk ke Jateng yang notabena provinsi itu kekurangan gula mengingat produksi pabrik yang ada tidak mencukupi?,” tanyanya.
Selain Jateng, gula asal Jatim juga masuk ke Bali, NTB, NTT, Sulsel, sebagian Kalimantan, dan bahkan Sumut. Secara teoritik memang Jatim surplus gula, namun tidak ada jaminan kelangkaan dapat dihindari. (keciq)
Berita Terkait:
seharusnya importir gula koordinasi dulu dengan deperindag dan beacukai.
Salam kenal mas ….
butuh info bisnis konveksi dan harga mesin2 konveksi baru dan bekas.
Cari aja di sini atau disini